![]() |
pagi begitu hening, damai dan tidurku terasa pulas. tapi tiba tiba jerit dan gaduh suara orang orang menghamburkan mimpi indah yang tengah aku rajut." KEBAKARAN..KEBAKARAN.. KEBAKARAN.." kata yang terus aku dengar samar dari kejauhan spontan membikin aku terperanjat dari tidur lelapku. sambil ku perjelas, suara gaduh itu semakin jelas terdengar bahwa benar memang mungkin tengah terjadi kebakaran, namun entah dimana !!! tanpa pikir panjang aku bergegas keluar rumah untuk memastikan apa yang tengah terjadi, ternyata benar.. kepulan asap hitam dan cahaya kemerahan begitu jelas terlihat di atas langit yang malam itu memang sangat cerah berbintang dan terang bulan purnama. " Astagfirullah ", ucapku dalam hati sambil tak percaya apa yang tengah aku lihat saat itu. ternyata memang benar terjadi kebakaran di tetanga kampungku, kampung kali cavang yang tak begitu jauh dari rumahku, hanya terpisahkan oleh sebuah kali yang lumayan besar. orang orang berlarian sambil membawa rasa paniknya masing masing, tanpa pikir panjang aku berlari ketempat kejadian untuk mencari tahu rumah siapa yang terbakar !! suasana begitu ramai, gaduh, serta bising dengan ucapan ucapan yang tak tentu sebagai apa kata itu di ucapkan, digang kecil beberapa meter dari tempat kejadian aku melihat seorang Ibu separuh baya tengah menangis pilu sambil memeluk erat anak gadisnya, di wajahnya terlihat begitu jelas rasa tak percaya dan bingung yang begitu besar dengan apa yang tengah dia alami.dalam hatiku terus saja bertanya tanya, apakah ibu ini yang rumahnya terbakar?? " Ya Allah, kuatkanlah ibu tua itu beserta keluarganya ". kakiku terus melangkah lebih jauh lagi kedalam gang yang penuh dengan hiruk pikuk orang berlalu lalang sibuk saling mengayunkan ember ember berisikan air. isak tangis, do'a do'a kecil, shalawat, bahkan aku mendengar suara adzan yang mungkin sengaja di kumandangkan oleh salah satu warga sekitar. memang, jalan untuk sampai ketempat kejadian sedikit agak berkelok sebab kampung itu memang kampung yang padat akan penduduk serta banyak gang gang kecil yang harus aku lewati. kobaran api dan asap hitam pekat yang membumbung tinggi semakin dekat terasa, " SUBHANALLAH ". " ALLAHU AKBAR ".. aku tak percaya sekaligus terenga, nafasku terhenti sesaat ketika mataku melihat kobaran api yang begitu buas, rakus dan ganas melalap luluh lantahkan sederet rumah yang sebagian atapnya sudah roboh di lalap sijago merah. sejenak aku teringat dengan keadaan nenekku yang aku tingalkan dirumah.. " Ya Allah, lindungi keluarga besarku ". suasana begitu mencekam, orang orang panik, takut, dan saling bahu membahu menyiramkan air untuk memadamkan api. memang tak mungkin jika semua ini mengandalkan bantuan pemadam kebakaran, sebab lokasi yang tak mungkin untuk di datangi mobil mobil pemadam kebakaran yang begitu besar dan memakan banyak jalan. sedangkan jalan disini hanya sebuah gang kecil yang hanya muat untuk kendaraan roda dua saja. aku bingung harus berbuat apa!! aku hanya bisa melihat dan menyaksikan orang orang sibuk berseliweran saling bahu membahu memadamkan api yang begitu besar, sambil terus berdoa dalam hati, agar kejadian ini tidak terjadi di kampungku.suasana kebersamaan sangat kental terasa, apalagi saat aku melihat anak anak muda rela berbasah basahan dan rela bermandikan air got yang pekat dengan lumpur hitam. jiwaku tergugah, rasa kemanusiaanku terasa menggeliat seakaan baru bangun dari tidur panjang yang sangat melelahkan dan mengguncang alam bawah sadarku. dan seakan mendapat tenaga alam dari tuhan, tiba tiba saja aku memberanikan diri untuk bergabung bersama warga bahu membahu memadamkan api yang seolah bergolak.
suasana kebersamaan begitu terasa kental, tak perduli orang kaya ataupun kaum duafa sekalipun mereka bersama sama membantu memadamkan api, meski hanya di dominasi oleh para kaum lelaki saja yakni para pemuda dan bapak bapak. sungguh dibalik peristiwa yang sangat memilukan ini, dapat aku rasakan betapa kentalnya rasa persatuan dan kebersamaan serta jiwa sosial yang tinggi diantara warga sekitar. bahkan tidak sedikit para pemuda ataupun para bapak bapak yang bukan warga setempat ikut membantu dengan ikhlas berkotor kotoran serta berbasahan dalam keadaan kantuk sekalipun. sungguh ini satu keadaan yang sangat mencerminkan arti sebuah hidup kebersamaan dalam sebuah kehidupan. tak berapa lama kemudian, tiba beberapa petugas dari kepolisian yang datang untuk mengidentifikasi, dua diantaranya sibuk dengan kameranya. dan yang satu sibuk menginterogasi warga setempat tentang kronologis kejadian. selang beberapa jam kemudian api dapat di padamkan, walau rumah habis terbakar namun setidaknya ada beberapa barang yang masih bisa di selamatkan seperti TV, pakaian , dan alat dapur lainnya. dan tidak menyambar kerumah warga yang lainnya. " Ya Allah, terima kasih karena masih ada kehidupan yang berjalan sebagaimana mestinya berjalan.. " gumamku dalam hati seraya mengelus kepalaku karena basah air got. Hehehehehe.
Jum'at, 18,03,2011
Di coba
BalasHapus